WARNAI PIRING ANDA!

Pesan ini sudah beberapa kali saya baca di buku-buku food combining.

cover warna-warni makanan

Tentu maksudnya bukan untuk membeli piring makan berwarna-warni atau mewarnai piring makan anda dengan cat atau pewarna lainnya, tapi maksudnya mengisi piring makan anda dengan bahan makanan beraneka warna.

Lho… jadi dianjurkan menggunakan pewarna makanan dong??? He..he..he.. Bukan itu juga. Warna makanan yang dimaksud di sini adalah warna alami yang dibawa oleh bahan makanan itu sendiri! Bukankah Tuhan menciptakan berbagai bahan pangan kaya warna di sekeliling kita? Kenapa harus mengkonsumsi yang itu-itu saja, padahal sayur mayur dan buah-buahan (sebagai dasar dari PIRAMIDA MAKANAN yang diperbaharui) makin beragam warnanya.

Sebut saja warna-warna Pelangi; me-ji-ku-hi-bi-ni-u (merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila dan ungu) yang memberi nuansa meriah. Bila di aplikasikan ke dalam pola makan kita, di atas piring makan kita, banyak sekali manfaat yang bisa didapatkan daripada hanya mengkonsumsi segelintir warna saja. Ada sebuah cabang ilmu kimia yang mempelajari hal ini yakni fitokimia. Fitokimia mengulas tentang senyawa organik yang dibentuk dan ditimbun oleh tumbuhan; stuktur kimia, biosintesis, perubahan, metabolisme, penyebaran secara alamiah dan fungsi biologisnya.

Dalam buku Khasiat Warna-Warni Makanan, kita akan menemukan berbagai kandungan fitokimia, terutama pada pangan nabati, yang sangat berguna bagi kesehatan tubuh kita. Buku tersebut juga memaparkan bagaimana cara pengolahan terbaik dari berbagai bahan pangan agar tidak kehilangan kandungan fitokimianya.

Terlepas dari itu semua, yang paling penting adalah kembali kepada apa yang telah Tuhan berikan kepada kita melalui alam. Biasakan makan dengan menu yang berwarna. Tak perlu olahan yang mahal, namun cukup memberikan seluruh nutrisi yang kita butuhkan.

Kurangi gaya makan satu macam makanan saja seperti semangkuk soto ayam di pagi hari. Tambahkan buah sebagai penyeimbang. Jika kita membiasakan diri mewarnani piring kita, maka kebiasaan itu akan dicontoh oleh anak-anak kita. Niscaya tak ada lagi keluhan “susah makan sayur” karena kita sudah memberikan contoh yang baik dan sehat sejak dini.


Leave a comment